GBI Ponorogo

“ ZAKHEUS ORANG JAHAT YANG DIUBAHKAN ”

Kisah Zakheus dicatat dalam injil Lukas 19:1-10. Zakheus hidupnya tak sesuai dengan namanya yang berarti bersih atau murni. Jabatannya sebagai kepala kantor pajak kotamadya Yerikho memberinya peluang untuk melakukan korupsi dan manipulasi sehingga ia makin hari makin kaya secara materi. Dengan demikian Zakheus dapat merasa jadi “ orang besar ” walaupun keadaan fisiknya pendek sekali. Kita lihat hadirnya 4P dalam diri kepala kantor pajak Yerikho ini :
P1 - Pendek fisiknya dibawah rata-rata tinggi orang Yahudi waktu itu
P2 - Pendek moralnya, demi uang ia menghalalkan segala cara
P3 - Pendek rasa sosialnya, ia tidak peduli perasaan orang lain yang ia tipu dan peras
P4 - Pendek rasa keagamaannya, Zakheus menyembah Mammon dewa uang
Empat P ini ternyata tidak membawa damai dan ketenangan dalam hidup Zakheus. Dalam keadaan seperti ini ia mendengar tentang seorang yang bernama Yesus berjalan kesana kemari membawa berita injil dan membuat mukjizat . Hatinya merasa sangat rindu untuk bertemu dan saat itu tiba ketika Yesus pada suatu hari masuk kekota Yerikho. Karena keterbatasan fisiknya Zakheus naik kesebatang pohon ara dengan melawan semua rasa malunya dan disitulah ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus yang sangat indah dan berkesan. Kepada Zakheus si koruptor itu Yesus berkata : “ Zakheus segeralah turun sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu ” (Lukas 19:5). Semua orang merasa heran dan protes sebab mereka tahu reputasi buruk Zakheus. Namun Yesus tetap singgah dirumah Zakheus dan bukan hanya ini, Yesus menyebut Zakheus dengan sebutan yang sangat mulia ” anak Abraham ”(ayat 9).Yesus tidak melihat apa yang ada saat itu tetapi Yesus melihat jauh kedepan kepada kemungkinan yang bisa terjadi dalam diri pribadi Zakheus. Zakheus memulainya dengan pertobatan sejati dan melanjutkannya dengan kesaksian yang luar biasa. Menurut Clement dari Alexandrea, seorang bapa gereja, Zakheus kemudian mendapat nama baru Matias yang kemudian menggantikan kedudukan Yudas Iskariot sebagai satu dari 12 rasul Kristus (Kisah Pararasul 1:23-26). Dari koruptor keji berubah menjadi rasul Kristus, dari orang kikir menjadi pemberi yang luar biasa. Separuh hartanya diberikan kepada orang miskin dan dari yang diperas dia mengembalikan empat kali lipat. Bandingkan dengan persepuluhan yang kita harus kembalikan dan dana sosial yang kita berikan.
Bagaimana Kita Sekarang ?
Bagaimana halnya dengan kita semua sekarang ini ? pepatah berkata “ tak ada gading yang tak retak ”, yang artinya di dunia ini tidak ada seorangpun yang sempurna, semua mempunyai kelemahan. Ini memang benar, tetapi kita lihat bagaimana Yesus tidak fokus kepada kelemahan - tetapi  - fokus kepada kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan apabila seseorang berserah sepenuh kepada-Nya. Hal inilah yang mengubah hidup seseorang - dari lembah curam-naik-ke puncak gunung. Oleh karena itu, janganlah terus fokus kepada kelemahan, tetapi fokuslah kepada Yesus yang akan memberi kekuatan dan kemenangan. Berikut ini, kepada jemaat diberikan dua fokus yang berlawanan dengan hasilnya yang tentu saja sangat berbeda.
Fokus Kepada Kelemahan
A.     Merasa lemah dan tak berdaya
B.    Membenci diri sendiri (bagaimana kita bisa mengasihi orang lain ?)
C.    Merasa seorang diri (Tuhan sudah jauh meninggalkan)
D.    Tidak bisa menghasilkan karya yang positif
Fokus Kepada Tuhan
A.     Fokuslah kepada apa yang Tuhan katakan tentang diri kita. Ingatlah baik-baik - God is not against us, God is for us ! ( Allah tidak melawan kita tapi di pihak kita)
B.    Belajar untuk mengasihi diri sendiri. Ingat perintah Yesus : Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri (Matius 22:37). Terlalu banyak khotbah dan tekanan pada bagian pertama ayat ini sampai sampai lupa pada bagian yang kedua. Love yourself bukan berarti egois tetapi satu hal yang diperintahkan oleh Yesus. Mengasihi diri berarti menerima diri sendiri sebagai pribadi yang berharga di mata Tuhan.
Bahan Sharing :

1.      Bandingkan semangat juang Zakheus dengan semangat kita, sebelum dia bertemu Yesus

2.      Untuk bisa berubah, apakah yang perlu kita singkirkan dan usahakan dalam menggali potensi diri kita ?
0 Responses

Posting Komentar