GBI Ponorogo

         Harapan setiap Hamba Tuhan bagi jemaatnya adalah terciptanya keharmonisan dalam setiap kehidupan rumah tangga/keluarga, sehingga keluarga itu selalu menikmati suka cita, damai sejahtera, dan pengharapan yang berlimpah limpah. Demikian juga kerinduan Rasul Paulus bagi jemaat di Roma. Roma 15: 13 mengatakan: “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera  dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus  kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Pengharapan yang seperti itu sering kali tidak dialami oleh jemaat Tuhan, karena masih banyak hal-hal yang belum dilakukan. Berdasarkan Roma 15:1-13, ada beberapa hal yang harus diambil untuk mewujudkan harapan itu menjadi sebuah kenyataan, antara lain :
1. Memperhatikan orang yang lemah
Dalam hal ini orang yang lemah  imannya harus diperhatikan. Roma 15 : 1a mengatakan: “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat. “, bahkan 1 Tesalonika 5: 14 menjelaskan bahwa kita wajib menasehati saudara-saudara kita, menegur dengan lemah lembut, menghibur, membela dan sabar terhadap semua orang.
2. Menyenangkan hati sesama
Ay 2-3 menjelaskan supaya kita menyenangkan hati sesame untuk membangun imannya supaya bertambah kuat sama seperti Kristus tidak memikirkan kesenangan-Nya sendiri tetapi untuk kesejahteraan manusia.
3. Membangun kerukunan.
Ay 5-6 menjelaskan bahwa keluarga/ komunitas harus sehati, sepikir, dalam kerukunan, sehingga bisa memuliakan Allah.
4. Menerima satu sama lain dengan senang hati.
Menerima satu sama lain dengan senang hati ( apa adanya ) , seperti Kristus juga telah menerima kita apa adanya. Roma 15:7 Baca!
5. Memuliakan Allah.
Ay 10-11  menjelaskan “ Bergembiralah bersama umat Allah yang terpilih dan pujilah Allah hai segala bangsa, hendaklah semua orang memuji Dia. “
6. Melewati proses penderitaan dengan sabar.
Dalam mempraktekkan  langkah 1sampai 5 bisa dibayangkan betapa proses ini tidak mudah sehingga kita perlu bergantung pada Roh Kudus yang memberikan kekuatan dan membuat kita tetap berlimpah dalam pengharapan ( ayat 13 ) Proses menjadikan pengharapan menjadi nyata dijelaskan dalam Roma 5:3-5 yang berkata: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan  kita  , karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,  dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan Dan pengharapan  tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita  oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Bahan Sharing:
=> Pengharapan apakah yang kita inginkan menjadi nyata dalam keluarga dan apakah yang harus kita lakukan seperti yang dijelaskan dalam artikel di atas?

0 Responses

Posting Komentar